Pages

About Me

Foto Saya
A.I.N.I
Aku Hanyalah rumput yang tumbuh dijalan, yang terkadang terinjak oleh kaki-kaki manusia yang bertatah. Aku adalah rumput hijau yang tumbuh dikala air membasahi dengan embun-embun pagi. Tapi aku bukanlah rumput jalar yang tumbuh diantara ranting tanpa permisi. Memuja dewa dengan mengemis dan meminta belas kasih. "Aku Hanyalah Wanita Biasa"
 Lihat profil lengkapku

Video

Followers

Chat Box


ShoutMix chat widget

25 September 2010

“Sambal CINTA untuk Kakek ompong”

Mau dimulai dari mana ya ceritanya…
Nenek lincah mulai mengingat-ingat kejadian lalu.

Waah..ingatan ku lumayan masih tajam ya…(hihihi…Baru juga seminggu Nek, belom seabat) :D

Hari itu hari yang paling menyedihkan...orang pada senang-senang menikmati bahagianya Hari Raya. Eeh..si Nenek malah di rumah aja…(cuci piring, epel rumah, masak, cuci baju,de..el..el…) setumpuk pekerjaan yang dijalankan kaum wanita.
Tua-tua gini saia ma masih lincah ya…hehe..(kata Nenek dalam hati)

Lihat hape ngak bunyi-bunyi…lihat sekali lagi aaah…ternyata tetap aja ngak bunyi…
“dreeer..dreeer…” (Getaran hape tanda SMS masuk).

“Nek, Izin dulu ya sayang..Kakek mau jalan dulu”
Huuuft..Kakek Gaul ternyata SMS, izin jalan tapi ngak ngajakin saia.

SMS pun langsung direplay
“Aku ditinggal ya Kek” si Nenek bersikap manja berharap dapet tawaran “mau ikut ngak Nek”..

Hehe….Ternyata Kakek langsung meluncur tebar pesona.

Malam pun tiba…menanti Kakek pulang bawa senyuman, tapi semakin dinanti si Kakek keasyikan tebar pesona kayaknya…

“Saia dilupakan..” (Nenek bersedih) :’(

Satu hari setelah itu ada yang berubah dari sikap Kakek…dan Hape Nenek pun dah mulai jarang bergetar…”Nasib ya nasib jauh perantauan”

Aku rela..oh…aku rela…suara seksi Nenek mulai bernyanyi…
Sedihnya hatiku…hancurnya hatiku..ooh…nasib ku si Nenek peyot

Cerita dari cerita… Kakek pun menelpon Nenek, setelah panjang lebar dari palembang ke jakarta nyampe bandung ke papua akhirnya balik lagi ke palembang..(hehe..ceritanya mulai ngaur nc…),

“Sedih saia Kek mendengar itu, tak tau apa yang ku rasakan saat itu, aku begitu lelah..lelah…sekali lagi Aku katakan AKU LELAH dengan problematika seperti ini.
Aku terlanjur memilih mu, aku terlanjur menyayangi mu dan berharap si peyot dan ompong selamanya bersama…

Air mata pun tak kan menyelesaikan masalah…hanya keegoan yang melanda…
Dan berharap esok ada keajaiban yang merubah keadaan ini.

Tanpa basa-basi..
“Kek aku mau bertemu, bertemu dengan mu..ini permintaan ku, jika memang esok tak layak disapa..jika memang esok tak dapat ramah..aku hanya punya harapan izinkanlah aku bertemu untuk terakhir kalinya..Aku ingin jumpa dengan mu walau hanya sejenak.

Malam itu gemuruh pun pecah dan akhirnya ku sadari aku bukanlah wanita yang sempurna…wanita biasa ya tetaplah biasa.

“haaaaaaa……ceritanya kenapa jadi mellow ya…” (Maafkan aku ya Kek jadi curhat)

Lanjut ke sambal Nek >>>>

Tak bisa tidur..
Tak bisa tidur..

Tibalah pagi menyapa dengan mentarinya…
Hari ini saia mau buat masakan special buat Kakek ku tersayang..saia yakin dia tidak akan melewati kerja keras saia dalam memasak (berharap Kakek nambah gitu makannya..tapi ngak taunya kepedasan)

Iris-iris…ulek-ulek….seng-oseng…..jadi dec…sambal CINTA buat Kakek Genit.
Dengan bumbu air mata saia membuatnya…(maklum masih teringat cerita semalam)
Huuu…dasar Nenek cengeng…!!

Dag..dig..dug…duaaaar….
Menanti jumpa dengan mu hati ku berdetup-detup kencang…seakan mau pembagian rapor di kelas saja. Hehe…

Hari itu…

Dirimu mengawali dengan salam..
Bla..bla…bla….dan bla..bla…(pembahasan disensor) :D

Kembali kesambal CINTA again>>>

“Ini oleh-oleh dari ku Kek, bawalah pulang…buat kamu, makanlah..sekalian ajak teman-temanya, kalau tak enak jangan diejek ya..tapi kalau enak tolong dipuji ya..”(Hehe, cengar-cengir yang bacanya)

Suasana hari itu ternyata tidak seperti yang aku bayangkan…ternyata esok mentari masih menyapa dengan indahnya…

“Lihatlah pelangi d'saat datang...warnanya indah penuh keceriaan..
tapi adakalah pelangi yang indah itu berubah menjadi suram saat awan menutupi tepinya...namun kemudian hujan menghampiri dengan kesejukan.

pelangi yang indah akan kembali menjadi indah..bahkan keindahannya tak tergantikan”

semoga senantiasa bersama..walau lika-likunya masih tak teraba..walau badai masih melanda…walau kehidupan tak bisa dijamak..semoga perlahan kebahagiaan itu datang menyapa..
(Harapan Ku)

Sambal CINTA ternyata begini rasanya..
Ada pedas, asam, manis seperti layaknya kehidupan yang tak perna berhenti menguji.

Semoga kita bisa bertahan sampai tiba kebahagiaan menghampiri dengan perlahan dan mimpi-mimpi itu menjadi nyata.

• Jaga Hati
• Jaga Fikiran
• Jaga Iman


Ingat, “DEMI MASA” ^_^ "HANI"



read more...

4 September 2010

[Motivasi] Kisah seekor monyet

Seekor anak monyet bersiap-siap hendak melakukan perjalanan jauh. Ia merasa sudah bosan dengan hutan tempat hidupnya sekarang. Ia mendengar bahwa di bagian lain dunia ini ada tempat yang disebut "hutan" di mana ia berpikir akan mendapatkan tempat yang lebih "baik". "Aku akan mencari kehidupan yang lebih baik!" katanya. Orangtua si Monyet, meskipun bersedih, melepaskan kepergiannya. "Biarlah ia belajar untuk kehidupannya sendiri," kata sang Ayah kepada sang Ibu dengan bijak.

Maka pergilah si Anak Monyet itu mencari "hutan" yang ia gambarkan sebagai tempat hidup kau Monyet yang lebih baik. Sementara kedua orangtuanya tetap tinggal di hutan itu. Waktu terus berlalu, sampai suatu ketika, si Anak Monyet itu secara mengejutkan kembali ke orangtuanya. Tentu kedatangan anak semata wayang itu disambut gembira orangtuanya.

Sambil berpelukan, si Anak Monyet berkata, "Ayah, Ibu, aku tidak menemukan hutan seperti yang aku angan-angankan. Semua binatang yang aku temui selalu keheranan setiap aku menceritakan bahwa aku akan bergi ke sebuah tempat yang lebih baik bagi semua binatang yang bernama hutan." "Malah, mereka mentertawakanku." sambungnya sedih. Sang Ayah dan Ibu hanya tersenyum mendengarkan si Anak Monyet itu. "Sampai aku bertemu dengan Gajah yang bijaksana," lanjutnya, "Ia mengatakan bahwa sebenarnya apa yang aku cari dan sebut sebagai hutan itu adalah hutan yang kita tinggali ini!. Kamu sudah mendapatkan dan tinggal di m hutan itu!" Benar, anakku. Kadang-kadang kita memang berpikir tentang hal-hal yang
jauh, padahal apa yang dimaksud itu sebenarnya sudah ada di depan mata."

Kita semua adalah si Anak Monyet itu. Hal-hal sederhana, hal-hal ada di sekitar kita tidak kita perhatikan. Justru kita melihat hal yang "jauh-jauh" yang pada dasarnya sudah di depan mata. Kita gelisah dengan karir pekerjaan, kita gelisah dengan sekolah anak-anak, kita gelisah dengan segala
rencana kehidupan kita. Padahal, yang pekerjaan kita sekarang adalah bagian dari karir kita. Padahal, anak-anak kita bersekolah sekarang adalah bagian dari proses pendidikan mereka dan hidup yang kita jalani adalah bagian dari rangkaian kehidupan kita ke masa yang akan datang.

Tanpa mengecilkan arti masa depan dan sesuatu yang lebih baik, ada baiknya apabila kita fokus dengan apa yang ada di depan mata, apa yang kita kerjakan sekarang, karena hal ini akan berpengaruh terhadap masa depan Anda. Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."

Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku."

Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.

Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"

Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.

Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar- benar"hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran yang sangat penting."

Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air mata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu." Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?" Ibu
membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangin ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya."

Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialamin oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan... Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan... Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.

"Masa depan Anda, karir Anda, serta kehidupan Anda adalah yang Anda kerjakan hari ini."
read more...

28 Agustus 2010

Kesenjangan

Seekor anak elang begitu serius menatapi suasana kehidupan dari atas bukit. Pandangannya yang tajam terus mengikuti hampir setiap gerakan yang muncul.
Ular yang merayap dari bebatuan satu ke bebatuan lain. Kelinci yang melompat dari rerumputan satu ke rerumputan lain. Ikan-ikan yang melenggak-lenggok mengusik kejernihan bayangan permukaan air. Dan lain-lain.

Satu hal yang membingungkan si anak elang: semua gerakan itu tampak begitu lamban. Bagaikan kombinasi beberapa titik yang bergerak lambat. “Kenapa mereka begitu lambat?” ujarnya dalam seribu satu keingintahuan.

Ia pun mengangguk-angguk ketika beberapa elang dewasa memangsa hewan-hewan di bawah bukit itu dengan mudah. “Tentu saja kena. Mereka begitu lamban!” gerutunya penuh yakin.

“Kamu tidak turun memangsa, Nak?”teriak salah satu elang dewasa di dekatnya. “Aku belum mahir terbang!” jawab si anak elang seperti tak peduli. Ia masih disibukkan dengan berbagai keheranan: kenapa hewan-hewan di bawah sana begitu lambat?

Di suatu hari yang cerah, si anak elang akhirnya memaksakan diri belajar terbang. Ia mulai melenturkan kedua sayapnya yang belum terpakai kecuali hanya untuk berlari di sekitar sarang. “Ah, aku yakin bisa!” ucapnya sambil menatap ke bawah. Bongkahan batu-batu besar, menjulangnya pohon-pohon pinus menambah tantangan tersendiri buat si anak elang. Dan, ia pun mulai terbang.

Di luar dugaan, tiupan angin besar tiba-tiba bertiup dari arah belakang. Karena belum pengalaman, si anak elang pun terpelanting. Ia menabrak salah satu dahan pinus. Tubuh elang muda itu pun terperosok di salah satu semak belukar. Salah satu sayapnya terluka.

Baru kali itu si anak elang menginjakkan kakinya di dataran rendah. Dan, baru kali itu pula ia menyaksikan sendiri seperti apa gerakan hewan-hewan ‘bawah’ dari arah dekat. “Ah, selama ini aku salah. Ternyata, hewan-hewan itu bergerak begitu cepat. Cepat sekali!” ucapnya penuh kekaguman. **

Ada kesenjangan lain dalam dunia kehidupan. Antara, dunia atas dengan dunia bawah. Antara mereka yang terbiasa menatap gerak kehidupan dari tempat tinggi, dengan yang melakoni gerak kehidupan dari dunia bawah. Dua-duanya punya kesimpulan sama: gerakan mereka begitu lamban!

Persoalannya mungkin sederhana. Keasyikan berada di tempat-tempat tertentu, atas atau bawah, menjadikan pandangan begitu terbatas. Jarak jika terus dalam jauh, dan keasyikan jika terus dalam dunianya sendiri; akan menyuburkan kesenjangan ini.

Semoga kita tidak seperti yang dialami anak elang, yang baru memahami kesenjangan ketika keadaan memaksanya turun dari tempat atas.
read more...

27 Agustus 2010

-** Siapakah Jodohku?? **-











Bismillah..

Assalamualaykum. 

Sekarang umurku hampir mencapai 25. tapi aku belum menemukan jodohku. Aku seorang wanita,aku malu bila aku belum mendapatkan jodoh. Siapa jodohku??Bagaimana profilnya?? Sekarang lagi ngapain?? Sifatnya cocok gak ya sama aku

Pertanyaan seperti itu kadang menghinggapi pikiran kita,kapan kah jodoh kita akan di beri sama AllOh. Tentu kita meng”imani” kalo jodoh kita telah tertulis di lahul mahfuz.

Jodoh adalah takdir yang tentu pernan AllOh sangat di butuhkan,tapi ikhtiar atau usaha kita pun sangat di butuhkan. Jadi pemahaman kita akan datangnya jodoh adalah ketika kita berusaha,berdoa dan tentu yang terakhir adalah tawakal atau beserah diri pada Alloh.

Ada sebuah hal yang menarik menurut pemikiran saya. Kalo kita rajin ke diskotik kemungkinan besar kita kan mendapatkan jodoh dengan orang yang sama-sama suka duduk di diskotik. Kalo kita sering menghadiri tempat-tempat kajian ilmu agama,kemungkinan besar pula bisa

mendapatkan jodoh dengan orang yang sering duduk dalam kajian ilmu.Dan tidak menutup kemungkinan,kita yang suka duduk di depan FB akan mendapatkan jodoh orang yang suka duduk di depan fb pula. Tapi hal ini tak lepas dari peranan AllOh,AllOh senantiasa mengatur jalan kita dan usaha kita agar tak lepas dari syariat yang di tentukan. Ini sesuai dengan firman AllOh :

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” (Qs An Nuur 26)

Dari ayat di atas adalah penggambaran jodoh kita,bagaimana jodoh kita kelak tergantung dari diri kita. Kita ngotot cari jodoh,tapi kita lupa untuk memperbaiki diri kita, Apabila kita usaha dengan tetap memperbaiki diri,mensholeh sholehah kan diri,AllOh akan memberikan kita jodoh sesuai impian kita,yang juga baik dan insyaallah sholeh/sholehah.

Hindarilah kecewa dengan pasangan yang belum tentu menjadi jodoh kita untuk mengarungi bahtera kehidupan. AllOh lebih tau yang terbaik untuk kita,dan AllOh pasti akan menilai semua usaha kita.

Siapaun jodoh kita kelak,terimalah dia dengan semua kekuranganya dan tentu penerimaan ini lah yang akan menentukan garis hidup keutuhan jodoh kita. Apakah kita akan menerima dengan ikhlas dengan selalu berprasangka baik pada AllOh atau kita kecewa dengan pemberian AllOh dan kita lalai padaNya?? Sungguh AllOh sesuai dengan prasangka hambanya,sesuatu yang baik bagi kita belum tentu baik bagi AllOh,begitupun sebaliknya.

Mungkin kita akan sedikit kecewa karna jodoh kita tak sesuai harapan kita,karna pembawaa setiap orang berbeda-beda. Tapi tidak menutup kemungkinan,yang menjadi jodoh kita kelak adalah yang paling baik menurut AllOh.

Jangan lah berfikir bagaimana kita mencari jodoh yang sempurna,tapi pikirkanlah bagaimana kita menyempurnakan ketidak semurnaan pasangan kita kelak. Sungguh,perbedaan adalah sebuah keindahan, dua orang yang berbeda menjadi satu untuk saling melengkapi agar tercipta keluarga yang di ridhoi AllOh Azza Wa Jalla..

Waallahu’alam bi Showwab.

read more...

21 Agustus 2010

DOA ISTERI SOLEHAH

Ya Allah..
Kau ampunilah dosa ku yang telah kuperbuat
Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yang tiada terbatas
Kau berikanlah aku kekuatan mental
Kau kurniakanlah aku dengan sifat keredhan
Kau peliharalah lidahku dari kata-kata nista
Kau kuatkanlah semangatku menempuhi segala cabaran Mu
Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan

Ya Allah…
Sekiranya suamiku ini adalah pilihan Mu di Arash
Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya
Sekiranya suamiku ini adalah suami yang akan membimbing tanganku dititianMu
Kurniakanlah aku sifat kasih dan redha atas segala perbuatannya
Sekiranya suami ku ini adalah bidadara untuk ku di Jannah Mu
Limpahkanlah aku dengan sifat tunduk dan tawaduk akan segala perintahnya
Sekiranya suami ku ini adalah yang terbaik untukku di Dunia Mu
Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari menyakiti perasaannya
Sekiranya suami ku ini jodoh yang dirahmati oleh Mu
Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala kerenah dan ragamnya

Tetapi ya Allah…Sekiranya suami ku ini ditakdirkan bukan untuk diriku seorang
Kau tunjukkanlah aku jalan yang terbaik untuk aku harungi segala dugaanMu
Sekiranya suami ku tergoda dengan keindahan dunia Mu
Limpahkanlah aku kesabaran untuk terus membimbingnya
Sekiranya suamiku tunduk terhadap nafsu yang melalaikan
Kurniakanlah aku kekuatan Mu untuk aku memperbetulkan keadaanya
Sekiranya suamiku menyintai kesesatan
Kau pandulah aku untuk menarik dirinya keluar dari terus terlena

Ya Allah…Kau yang Maha Mengetahui apa yangterbaik untukku
Kau juga yang Maha Mengampuni segala kesilapan dan keterlanjuranku
Sekiranya aku tersilap berbuat keputusanBimbinglah aku ke jalan yang Engkau redhai
Sekiranya aku lalai dalam tanggungjawabku sebagai isteri
Kau hukumlah aku didunia tetapi bukan diakhirat Mu
Sekiranya aku engkar dan derhaka

Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu
Ya Allah…Sesungguhnya aku lemah tanpa petunjukMu
Aku buta tanpa bimbingan MuAku cacat tanpa hidayah Mu
Aku hina tanpa Rahmat Mu

Ya Allah…Kuatkan hati dan semangatku
Tabahkan aku menghadapi segala cubaanMu
Jadikanlah aku isteri yang disenangi suami
Bukakanlah hatiku untuk menghayati agama Mu
Bimbinglah aku menjadi isteri Solehah
Hanya pada Mu,

Ya Allah…
Ku pohon segala harapan
Kerana aku pasrah dengan dugaan Mu
Kerana aku sedar hinanya aku
Kerana aku insan lemah yang kerap keliru
Kerana aku leka dengan keindahan duniaMu
Kerana kurang kesabaran ku menghadapi cabaran Mu
Kerana pendek akal ku mengharungi ujian Mu

Ya Allah Tuhanku…….
Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati
Isteri yang dikasihi
Isteri yang solehah
Isteri yang sentiasa dihati
Amin, Ya Rabbi Allamin…….

read more...

20 Agustus 2010

**KUCARI CINTA DIANTARA CINTA**

Diary hati, Ramadhan 1422 H....

Cintaku kepada-Mu tidak mungkin bisa terbagi. Aku cinta bukan karena mengharap surga-Mu tapi murni sebagai wujud pengabdian yang tulus terlepas apapun balasan-Mu. Bukankah Rabi’ah al-‘Adawiah pernah berkata: “Tuhanku, kalau aku mengabdi kepada-Mu karena takut akan api neraka, masukanlah aku pada neraka itu, dan besarkanlah tubuhku dalam neraka itu, sehingga tidak ada tempat lain di neraka itu bagi hamba-hamba-Mu yang lain. Kalau aku menyembahmu berharap mendapatkan surga, berikan surga itu kapada hamba-hamba-Mu yang lain sebab bagiku Engkau sudah cukup”.

Aku hamba yang bercita-cita memiliki cinta seperti Rabi’ah al-‘Adawiah, tapi kenyataannya masih jauh dari harapan. Hatiku masih tertambat pada selain-Mu. Tidak seperti Rabi’ah al-Adawiah yang tegas menolak lamaran Gubernur Sofyan Ast-Tsauri karena cintanya kepada-Mu tidak mau terbagi. Tapi aku tetap merindukan seseorang yang kini selalu masuk dalam mimpiku. Ya Allah, dosakah aku? Ketaatan dia pada aturan-Mu yang menarik hatiku.



Tutur katanya yang penuh hikmat telah menyentuh hatiku. Saat dia menyampaikan ayat-ayat-Mu seolah aku melihat seorang arjuna tengah mengkhitbahku. Rasa cintaku bertambah terutama usai kegiatan Ramadhan ketika aku tidak melihatnya sebanyak aku melihatnya pada bulan Ramadhan. Tapi semoga kau memahami kegalauan hatiku. Bukankah kau ciptakan laki-laki sebagai pasangan wanita? Jika ya, izinkan aku ingin memiliki arjuna yang aku dambakan.



Jika dia baik bagiku, sampaikan bisikan hatiku, Jika tidak baik bagiku, tolong lenyapkan bayang-bayang wajahnya.



“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum: 21).



Sebagai muslimah yang taat, aku sering istighfar saat tak sengaja memandangnya dengan penuh rasa cinta. Dosakah aku? Bahkan secara sadar aku ingin dia memandangiku. Riyakah aku? Semoga tidak. Tapi sebagai seorang wanita, rasa cintaku hanya bergemuruh di kalbu tak mampu aku ungkapkan. Atau wanita memang diciptakan untuk diam seribu basa ketika segudang cinta tertambat di dada?



Diary hati, Shafar 1423 H

Tapi sayang sekali gemuruh dada itu kini harus lenyap. Cintaku pada laki-laki itu harus bertepuk sebelah tangan. Sebagai hamba yang lemah, aku telah sukses menunjukkan kelemahanku. Aku hanya bisa berharap tapi tidak bisa berbuat banyak. Aku memang bodoh tak pandai merayu, tapi aku hargai kebodohanku. Kini kumbang itu telah mengkhitbah bunga yang juga tetanggaku.



Tapi bukankah khitbah bukan berarti nikah. Belum tentu pertunangan itu berlanjut pada pernikahan. Karenanya izinkan aku masih merindukannya walaupun di hatinya sudah ada yang lain (?). Tapi aku tidak mau mendo’akan agar pertunangannnya bubar. Aku hanya mampu berharap, Engkaulah ya Allah! yang Maha Adil, aku siap menerima apapun keputusan-Mu.



Diary hati, Sa’ban 1423 H

Kini di tengah kerumunan undangan aku tak sedikit pun merasa bersedih karena aku telah siap menerima segala keputusan-Mu. Aku ucapkan selamat atas pernikahannya. Aku do’akan semoga rumah tangganya sakinah dan dikaruniai keturunan yang shaleh dan shaleha.



Namun cintaku pada si dia tetap tidak berubah aku tetap mencintainya walaupun tidak mungkin memilikinya (?).

Hanya Engkau ya Allah Yang Mahatahu segalanya.





Dikutip dari buku “Nurani Cinta Yang Hilang”, Abu Al-Ghifari, Penerbit Mujahid Press




read more...

16 Agustus 2010

Lembaran Hidup Wanita ^^


Mampukah aku menjadi seperti Siti Khatijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama...

Dapatkah kudidik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijak
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan...

Mengalir air mataku
Melihat pegorbanan puteri solehah Siti Fatimah
Akur dalam setiap perintah
Taat dengan abuyanya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga...

Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan hidup Siti Sarah....

Tabah jiwaku
Setabah umi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga

Di terik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar....

Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah...

bagus ne puisi untuk bahan renungan..
buat para wanita
^___^
read more...

15 Agustus 2010

PERSAHABATAN (Khalil Gibran)


Dan jika berkata, berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.


Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.

Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya; karena tanpa ungkapan kata, dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita; Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya, mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan. Karena kasih yang masih menyisakan pamrih, di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.
read more...

14 Agustus 2010

- Antara Jodoh dan waktu -


Alkisah disuatu pulau kecil, tinggalah berbagai macam benda2 abstrak; ada jodoh, kesedihann, kekayaan, kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dg baik.

Namun suatu ketika, datanglah badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba2 naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. jodoh sangat kebingungan sebab ia tdk bs berenanag dan tdk mempunyai perahu.
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air lautpun mulai naik membasahi kaki jodoh.

Taklama kemudian, jodoh melihat kekayaana sedang mendayung perahu. "kekayaan..kekayaan tolong aku!" teriak jodoh. "Aduh! maaf jodoh"! kata kekayaan. "perahuku penuh dg harta bendaku.
Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahuku tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu diperahuku".

Lalu kekayaan cepat2 pergi mendayung perahunya. Jodoh sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dg perahunya. "kegembiraan...tolong aku!", teriak jodoh. Namun kegembiraan terlalu gembira krn ia bs selamat sehingga ia tdk mendengar teriakan jodoh.

Air makin tinggi membasahi jodoh sampai kepinggang dan jodohpun semakin panik. Tak lama kemudian lewatlahlah kecantikan. "Kecantikan..bawalah aku bersamamu!", teriak jodoh. "Wah jodoh km basah dan kotor, aku tk bs membawamu. Nanti kamu mengotori perahuku yg indah ini" sahut kecantikan.


Jodoh merasa sedih kali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu”, kata Jodoh. “Maaf, Jodoh. Aku sedang sedih dan aku ingin sendiri saja…” kata Kesedihan sambil terus mendayung perahunya. Jodoh putus asa. Ia merasakan air makin naik dan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Jodoh! Mari cepat naik ke perahunku!” Jodoh menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Jodoh naik perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Jodoh dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Jodoh sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Jodoh segera menanyakan kepada seorang penduduk dipulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu” kata orang itu. “Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Jodoh heran. “sebab”, kata orang itu, “engkau telah berusaha sedemikian rupa, dan hanya Waktu lah yang akan menjawab siapa dan dimana Jodoh itu berada…”
read more...

DAMPINGI AKU SELAMANYA


Disebuah rumah sederhana yang asri tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.
Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa dirumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.

Suatu senja ba’da Isya disebuah mesjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang tadi dikenakannya kemesjid tadi.

Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri
“Kenapa Bu?”

Istrinya menoleh sambil menjawab “Sandal Ibu tidak ketemu Pa”.

“Ya udah pakai ini saja” kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya. walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati.

Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.
Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.

Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.
“Bagaimanapun usahaku untuk berterimakasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya.

Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang,
kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku”.

Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama….

Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan. Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.

Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dan
setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumam
“Terimakasih”.

“Tidak, Ibu yang terimakasih sama Bapa, telah membantu memotong kuku Ibu” tukas sang istri tersipu malu.

“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu.
Aku tau semua takkan terbalas sampai kapanpun” kata suaminya tulus.

Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri “Bapa kok bicara begitu?
Ibu senang atas semuanya Pa, apa yang telah kita lalui bersama adalah luar biasa.

Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk. Semuanya dapat kita hadapi bersama.”


Hari Jum’at yang cerah setelah beberapa hari hujan. Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at,

Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.

Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.
Ia telah pulang menghadap sang penciptanya ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tahyat terakhir.

Masih dalam posisi duduk sempurna dengan telunjuk kearah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.

“Subhanallah sungguh akhir perjalanan yang indah” gumam para jama’ah setelah menyadari kalau dia telah tiada.

Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat kemesjid.
Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan selamat tinggal.

Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri. Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya,

Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.

Dalam do’a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak.

Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.
Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut. “Apa yang Bapa lakukan?’ tanya istrinya senang bercampur bingung.

“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapa tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia berakhir,
Bapak selalu butuh Ibu. Saat disuruh memilih pendamping Bapa bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal,

Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu.”

Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata “Ibu ikhlas Bapa pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendiri.

Kalau ada kesempatan mendampingi Bapa sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan.

Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman.
Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya…..



Subhanallah…

Betapa syahdu bagai bait sebuah lagu
Cinta Kasih Yang Agung….

Arti yang besar akan kehilangan pasangan hidup kita
Cerita ini hanyalah perjalanan biasa seorang di masa tua
Yang kemudian harus ikhlas mengikuti takdir nya..
Tetapi suatu akhir yang indah....

Bersyukurlah bagi yang masih menikmati indahnya dunia
Dengan pasangan yang telah Allah pilihkan..
Cintai dan kasihilah pasanganmu apa adanya..

Belahan jiwa …bidadari duniamu

Pangeran damba’anmu yang jantan menghadapi kehidupan

Sungguh kita semua mendambakan akhir yang indah
Seperti cerita pasangan tua ini..

read more...

Ujian itu bagian dari Cinta ALLAH


Seperti lalu aku diam,,tanpa kata.
Hanya goresan lagi yang aku dapat.
Sebuah tinta hitam mengukir pada kertas yang robek dan lusuh..

Jika aku tau bahwa pena akan mengukir dengan tajam matanya..mungkin tak akan aku biarkan ia mengores kertas yang robek ini..

Inilah jalan Hidup yang terkadang tanpa disadari..
Jalan nya halus nyaris tanpa batu..
Tapi tiba-tiba didepan sana jurang liku menghadang...

Jatuh..dan terjatuh lagi untuk kesekian kali nya...??
Manusia mana yang mau gagal dalam hidup??
Tak perna terfikir dalam benak tuk sakit dan terjatuh..

Ketika hati diRayu oleh godaan..
Mata hati mana yang tak tergoyahkan, nyaris janji-janji manusia pada sang Esa lupa atas sebuah kenikmatan sesaat.

Dan lagi-lagi jiwa yang menjadi harapan akan merasa sakit atas nama cinta..

Kehidupan memang tak tau jalan nya..
Untuk ditebak pun aku tak sanggub meraba,,
Seakan sesak nafas ini merasakan dunia amat penuh derita.

Kini ku rasakan cinta ALLAH datang lagi, menyambut hati dan jiwa ku yang hampir berkelana...

Ku lantunkan pada do'a-do'a dikala malam,,
Membangunkan tidur dalam peristirahatan.
Yang Maha Esa tak perna tidur dalam hari Nya...
Mendengar gunda lara Hambah-hambah Nya yang meminta ridho cinta Nya..

Walau rasanya kuat dan tegar, tapi manusia mana lagi yang bisa bertahan..
Terhempas dalam tangisan memberikan kelegahan energi air mata.

Yaa Rabb,
Cinta Mu seluas luasnya langit dan bumi beserta isinya..
Mungkin aku pun tak dapat menghitungnya..
Cinta Mu tiada lemah dan berkurang walau terkadang jiwa ini lalai dan lupa.

Kini Kau berikan aku cinta lagi,,,
Tapi sanggup kah aku menjalaninya...!!

Wahai Rabbi Ku..
Engkaulah pemberi kekuatan Ku untuk Hidup..
Karna msa depan ini sangat panjang..
Jalan nya saja aku tak bisa apa lagi berlari mengejar syurga Mu..
Tapi tuntunlah aku sedikit demi sedikit..
Seperti Engkau Memberi ku nafas dan aliran darah untuk nadi ku..

Yang sakit ini biarlah aku rasakan...
Bukan kah Ujian Mu tanda kasih Mu.
Tapi jika aku boleh Ya Rabbi Ku.
Perkenankanlah..aku pinta, beri aku dua rasa dari asma Mu..
'Maha sabar dan Maha Ikhlas'
Agar aku bisa setangguh para Kekasih Mu...

Tak kan ku jatuhkan air mata untuk menangisi ujian dari Mu, tapi aku bisa belajar memaknai hidup..
Kelak esok cinta Mu semakin bertambah...dan aku semakin mencintai Mu...
read more...

Kisah Dua Tukang Sol | Kisah Inspiratif

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”

“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”

Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.

“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.
read more...

Cinta Lelaki Biasa

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. Kamu pasti bercanda! Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak. Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah. Tapi kenapa? Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania! Cukup! Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania. Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan. Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.


Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan! Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil. Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan. Dokter? Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar. Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis.

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli. Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun. Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari.

Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua! Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya. Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta.
Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna.

Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..

- Yakin akan Iman & Taqwa serta kesabaran kuncinya -
read more...

13 Agustus 2010

WAKTU (Kahlil Gibran)

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.

Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
read more...

Menjadi Muslim dan Muslimah Tangguh

Engkaulah, Macan Tangguh Terbalut Kelembutan Tiada Tara…

Janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati. Sebab kamu paling tinggi (derajatnya) bila kamu beriman

(QS. Al-Imran:139)

Apa yang terbesit dalam benak teman-teman ketika mendengar kata “Macan”? mungkin saja teman-teman langsung mengimajinasikan seekor mamalia liar, penguasa rimba nan ganas, dengan kuku-kuku tajam, menyeringai angkuh dibalik “Jubah Lorengnya”, dan mengumbar kesombongan lewat gelegar auman. Lalu pernakah teman-teman melihat sosok macan dalam bentuk selain itu? Bila mencermati goresan ayat suci di atas, maka kita akan menemukan larangan untuk tidak merasa lemah. Apakah kita harus mencontoh seekor macan untuk menjadi kuat? Jawabannya adalah “iya..!!”…

Eits…, jangan terkaget-kaget dulu, untuk menjadi muslim dan muslimah setangguh macan, kita tidak harus menjadi liar apalagi bersifat sadis dan ganas terhadap saudara lainnya. Juga bukan menjadi seseorang dengan ucapan setajam kuku yang dapat melukai lawan bicara kita, atau seseorang yang dengan angkuhnya memamerkan segala kebaikan dan amal ibadah, dan bukan pula seseorang yang berbicara menggelegar dan meninggikan suara. Bila demikian, pertanyaannya adalah macan yang bagaimana yang harus ditiru? Bukankah sifat macan di hutan manapun sama?

Dan jawabannya adalah, Mari memahami sosok macan dari sisi yang berbeda. Coba renungkan, terlepas dari anggapan-anggapan negatif yang ada, ternyata macan adalah sosok yang luar biasa. Dengan ketangguhan tiada tara, Ia mampu mengarungi rimba yang penuh ancaman dengan medan yang tidak mudah, diguyur hujan, bermandi terik sang mentari, berteman gelapnya malam tanpa lentera dan tentu saja semua itu dilaluinya tanpa keluhan. Dan sekali lagi mari kita fikirkan kawan, apakah dengan segala kesulitan yang dihadapinya, sang macan bertambah lemah setiap harinya? Tentu tidak bukan, bahkan segala cobaan itu dari waktu ke waktu terus menempanya menjadi seekor binatang tangguh bahkan Ia dapat merajai rimba yang terjal.

Mentafakuri sosok seekor macan, mengajarkan kita untuk segera belajar darinya. Menuntun kita untuk segera menjadi “Muslim dan Muslimah Macan”, berjiwa macan, tapi renyah dan lembut mengesankan di luar (lho kok jadi iklan wafer ya hehehe…). Karena sesungguhnya ada beberapa hal positif yang dapat kita tiru dan terapkan dari seekor macan.

Macan terkenal sebagai binatang yang berani, keberanian ini juga seyogyanya dimiliki oleh muslim dan muslimah. Berani menghadapi semua cobaan di muka bumi ini, karena sesungguhnya ada Allah yang selalu menjaga. Berani menaklukan segala keraguan akan kemampuan diri, selalu bersifat optimis dan berprasangka baik kepada sang pemberi hidup dan selau berkeyakinan bahwa Allah telah mengukur sesuai takaran apa-apa yang diberikan kepada hambaNya sesuai dengan firmanya yang termaktub dalam Surat Al-baqarah ayat 286: Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya.

Selain itu, macan adalah binatang yang tidak peduli kepada binatang lain. tapi kali ini, sifat tidak peduli ini harus kita implementasikan dengan cara yang positif. Contohnya tidak peduli ketika di cemooh oleh orang di sekitar yang mengatakan kita sok alim ketika kita lebih memilih untuk datang ke pengajian daripada ke mall, tidak peduli ketika mereka mengatai kita kuper dan ketinggalan zaman ketika kita memilih mengulurkan kain menutup kepala, sedang banyak orang semakin menggila dengan model rambut yang berganti-ganti. Karena apa teman? Kita, muslim dan muslimah “macan” percaya bahwa ada sesuatu yang luar biasa yang telah dipersiapkan oleh Sang Pemilik Segalannya untuk kita bila kita berpegang teguh kepada ajaranNya. “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberi surga untuk mereka” (At-Taubah:111).

Kemudia berbicara tentang kuku-kuku macan yang tajam dan menusuk. Mari kawan, kita terapkan ilmu kuku macan ini ketika kita saling nasehat-menasehati terhadap sesama muslim. Dengan kata-kata lembut, penuh kesabaran dan rasa sayang yang tak teredam, sehingga lantunan nasehat itu, mengalir perlahan masuk di kedalaman hati, menusuk hingga meresap damai disana, di tempat terdalam dan tak terkatakan.

Dan bagaimana dengan auman macan yang menggelegar? Hmm, ternyata itu bisa jadi salah satu motivasi buat kita teman-teman. Lihat dan dengarlah, auman macan adalah auman yang penuh optimis, ketika sang macan mengaum, mungkin saja dia sedang mengatakan: “ Akulah si raja hutan yang kuat!!!”, atau “Akulah sang penakluk rimba tak terkalahkan!!!”. Macan selalu melihat dirinya dari sisi positif, dan kita sudah tahu bukan, bila sesungguhnya pribadi kita adalah sesuai dengan yang kita fikirkan. Jadi marilah memikirkan segala yang positif dengan penuh optimis tentang diri kita. Berteriaklah, “Aku pemenang…!!!”, “Aku orang sukses…!!, “Aku Hebat…!!”, maka dunia ini adalah gua yang akan menggemakan seluruh teriakkan positifmu berkali-kali lipat dari apa yang engkau teriakkan. Maka jangan pernah teriakkan hal negatif padanya, karena tak ada yang akan engkau dapat kecuali teriakkan negatif yang ditujukan kepadamu berkali-kali.

Nah, ternyata setiap-setiap yang negatif, bila direnungi lebih dalam, sesungguhnya memiliki hal-hal positif yang dapat kita pelajari. Kali ini kita telah belajar dari seekor binatang nan ganas, Macan. Setelah dapat memfilter segala kebaikan darinya, sekarang saatnya kita menerapkannya di sajadah bumi yang terbentang ini. Mengukir prasasti kebaikan berlandaskan keimanan di setiap sudutnya dan menyebar ribuan benih kasih sayang di hamparannya. Ayo para muslim dan muslimah tangguh, kuatkan keberanianmu untuk menghadap aral dunia, berbalut kelembutan menebar kuku-kuku nasehat nan menusuk sanubari muslim lainnya, jangan pernah peduli, tulilah dengan semua yang akan meruntuhkan semangatmu, dan terus aumkan dengan penuh semangat ke gua dunia ini bahwa engkaulah muslim dan muslimah macan. Katakan “Aku, Tangguh…!!” maka dunia dan seluruh isinya akan menggema “Kamu Tangguh…!!”, “Kamu sangat Tangguh!!”, “Kamu teramat Tangguh…!!!, Kamu amat sangat tangguh…!!!!. Nah lho…^_^
read more...

Semua Wanita Menangis Tanpa Alasan

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya,
"Mengapa engkau menangis?"

"Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata,
"Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya,
"Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata:
"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang
istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima
penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh"

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya"

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan
melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya"

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik
takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu"

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Kau tahu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya."

"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya -
tempat dimana cinta itu ada."
read more...

Atas Nama Cinta

Hidup adalah ibaratkan peristirahatan sementara, hidup membutuhkan rasa semangat,,,
hidup itu adalah bagian dari kepribadian seseorang, dimana manusia ada di bumi dan menjalani aktivitasnya, terkadang kita lupa dengan apa yang kita lakukan,,,

Atas nama cinta,,
Hidup sangat begitu sunyi tanpa ada orang-orang yang kita kasihi, tanpa cinta hati pun terasa begitu hampa, atas nama cinta pula semangat itu tiba-tiba datang membisikan hati untuk terus berjuang menjalani letihnya kehidupan,,,
Suatu kebohongan dan kemunafikan seseorang yang bisa hidup tanpa cinta, makna cinta pun begitu amat luas, Cintanya yang mengawali cinta kita kepada ALLAH SWT, barulah cinta itu tumbuh kepada sesama,,,
Namun terkadang manusia didustakan atas cinta suci yang ada, mengapa demikian ??? manusia terkadang tidak dapat menjaga hati, seakan-akan rasa kasih sayang itu hanya didasari sebuah nafsu dan kesenangan sesaat, lalu mencampakan apa yang ia dapat, dan mendustai cinta yang ada,,
Perna kah berfikir, betapa rasa sakitnya dikhianati atas cinta yang ada, atas janji yang telah terikrar, dan rasa yang begitu amat dalam,,????!!
Mungkin bagi saya, itu amat menyakitkan..namun berusaha sabar dan ikhlas adalah kunci kita mncintai ALLAH, karna saya yakin cintaNya ALLAH tidak kan perna luntur dan berpaling sedikit pun walau orang yang kita cintai telah pergi meninggalkan kisah sebuah kenangan di hati.

"Cinta akan ada, jika saling memahami,,, menerima kekurangan, bukan kelebihan,,ikhlas, dan saling menghargai,"
Dalam cinta bukan keAgungan yang dicari, bukan pula wajah manis Mu yang begitu mengoda, namun sebuah ketulusan menerima apa adanya, keikhlasan karna ALLAH,, keImanan Cinta kita kepadaNya,,,

Semoga ALLAH senatiasa bersama hambahNya yang tulus mencintai karnaNya,,,
"Tetaplah Setia & mencari cinta sejati Mu,,,"
read more...

Tulisan diatas pasir

Spesial For My Best Friend's
^_^

Di pesisir sebuah pantai, tampak dua anak sedang berlari-larian, bercanda dan bermain dengan riang gembira. Tiba-tiba, terdengar pertengkaran sengit di antara mereka, salah seorang anak yang bertubuh lebih besar memukul temannya sehingga wajahnya menjadi biru lebam. Anak yang dipukul seketika diam terpaku. Lalu, dengan mata berkaca-kaca dan raut muka marah menahan sakit, tanpa berbicara sepatah katapun, dia menulis dengan sebatang tongkat di atas pasir: "Hari ini temanku telah memukul aku !!!"

Teman yang lebih besar merasa tidak enak, tersipu malu tetapi tidak pula berkata apa-apa. Setelah berdiam-diaman beberapa saat, ya ..dasar-anak- anak, mereka segera kembali bermain bersama. Saat lari berkejaran, karena tidak berhati-hati, Tiba-tiba, anak yang dipukul tadi terjerumus ke dalam lobang perangkap yang dipakai menangkap binatang "Aduh.... Tolong....Tolong! " ia berteriak kaget minta tolong. Temannya segera menengok ke dalam lobang dan berseru "Teman, apakah engkau terluka? Jangan takut, tunggu sebentar, aku akan segera mencari tali untuk menolongmu". Bergegas anak itu berlari mencari tali. Saat dia kembali, dia berteriak lagi menenangkan sambil mengikatkan tali ke sebatang pohon "Teman, Aku sudah datang! Talinya akan kuikat ke pohon, sisanya akan ku lemparkan ke kamu, tangkap dan ikatkan dipinggangmu, pegang erat-erat, aku akan menarikmu keluar dari lubang".

Dengan susah payah, akhirnya teman kecil itupun berhasil dikeluarkan dari lubang dengan selamat. Sekali lagi, dengan mata berkaca-kaca, dia berkata, "Terima kasih, sobat!". Kemudian, dia bergegas berlari mencari sebuah batu karang dan berusaha menulis di atas batu itu "Hari ini, temanku telah menyelamatkan aku".

Temannya yang diam-diam mengikuti dari belakang bertanya keheranan, "Mengapa setelah aku memukulmu, kamu menulis di atas pasir dan setelah aku menyelamatkanmu, kamu menulis di atas batu?" Anak yang di pukul itu menjawab sabar, "Setelah kamu memukul, aku menulis di atas pasir karena kemarahan dan kebencianku terhadap perbuatan buruk yang kamu perbuat, ingin segera aku hapus, seperti tulisan di atas pasir yang akan segera terhapus bersama tiupan angin dan sapuan ombak.

Tapi ketika kamu menyelamatkan aku, aku menulis di atas batu, karena perbuatan baikmu itu pantas dikenang dan akan terpatri selamanya di dalam hatiku, sekali lagi, terima kasih sobat".
read more...

12 Agustus 2010

Berakhir dengan indah..

Lama ku menanti sebuah jawaban hati yang menyiksa,,
Memakan batin hingga ke tulang rusuk ku.
Rasanya perih dan amat sakit.

Hentikan aliran darah dinadi ku, sembunyikan senyum cerah dikala pagi.
Dan menusuk dada nafas ku tersendat..

Sungguh permainan syetan benar-benar licik, membiarkan aku terpuruk dalam meniti hidup.

Kala awal aku mengenal cinta, yang aku inginkan adalah ketulusan.
Mungkin kah rasa bosan yang membuat orang tak dapat bertahan.
Dan pada akhirnya mesti ada yang dikecewakan..

Berusaha berdiri dari nista nya perjalanan..mendaki langkah demi langkah.

Kehidupan layaknya pagi datang dan sore tiba,,
Pergi lantas menghilang tanpa warna.

Datanglah cinta yang menawarkan kepastian, awalnya ragu tuk memulai.
Rasa takut masih menyisa dalam batin yang bisu..
Tapi ku coba bermunaja pada Sang Esa.
dengan lafasnya ku coba memulai.

Bersihkan hati dari kisah lampau, membuka senyum ceria menyambut mentari..
Indah sungguh Kuasa Esa Luar biasa...
berikan aku keberanian dalam perkenalan yang dahsyat.

Semakin kuat Iman didada..semakin yakin titik terang itu akan tiba.

Tapi...

Ternyata dugaan ku salah, cinta ALLAH masih bersembunyi diam-diam dibalik kasih Nya..
Ujian itu datang lagi dengan rasa perih..

Semakin menyiksa kala aku nanti jawabannya, bangun disepertiga malam Nya, memantapkan hati dengan sebuah pilihan..

Hari demi hari ku nanti tak ada jawaban, minggu demi minggu kian pun tak dapat aku tafsirkan..
Rasanya lelah dan berputus asa..

Sesaknya nafas ku semakin menjadi, lemahkan urat saraf ku tak berfungsi dengan baik.
Hanya berusaha kuat meniti kembali..

Namun pada malam yang tak kuat, aku menangis seduh.. mengadu resah dihati..

Ku tumpahkan semua keluh kesa ku..
Wahai Kasih Ku pada malam-malam Mu ini, dan malam-malam Mu yang tak perna letih...
Berikan lah yang baik diantara yang baik...dan jauhkan yang menurut Mu tak baik..

berikan aku kekuatan, keikhlasan dan kesabaran...
Jika memang harus sakit.
Aku yakin ujian Mu ini bagian dari rasa sayang Mu pada Ku...

Dan pada malam yang menyiksa aku habiskan dengan munaja pada Mu..sampai sembab rasanya mata Ku.

Sungguh lemanya aku Wahai Rabb Ku..
Tiada daya aku memaksakan yang memang bukan Kau kehendaki.
Walau berusaha dengan upaya aku mencoba tapi hasilnya hanya sebuah sia-sia..

Tiada tanggapan...
Tiada usaha untuk memperbaiki semuanya.

Apa kah ini salah Ku ??
Jika memang iya, maafkan aku Yaa Rabb..
Aku lah hambah tak berdaya yang khilaf...

Tunjukan lah kesalahan ku agar aku dapat membaikinya..
Yang aku inginkan cinta ini datang karena Mu...dan berakhir pula karena Mu.

Ada titik terang datang kala fajar Mu tiba..
Terasa lega dan tentram hati ku.
Entah apa yang ku rasa..

Sedikit-demi sedikit Kau buka kan hati dan fikiran Ku..
Jernihkan hati dari ego yang ada.

Ternyata cinta tak dapat dipaksakan.
Biarkan iya terbang dengan sendirinya..
Ku lepaskan sayap-sayap ku membawa mu terbang wahai cinta kemana kamu mau pergi.

Mungkin ini yang terbaik untuk kita, karena yang aku lihat kau tersenyum dengan sayap-sayap lepas ku..

Aku turut bahagia..karena semuanya berakhir dengan indah...
Dengan perjalanan yang cukup panjang...
Menguras hati Ku menanti jawaban, namun pada akhirnya aku temukan apa ingin mu..

Cinta..maafkan lah aku yang biasa ini.
Yang tak bisa berikan apa-apa dengan harapan dan keinginan mu.
Semuanya juga bukan mau ku,
Aku lah manusia dengan keterbatasan...

Cinta do'a ku menyertai mu.
Dikalah menjelang tidur aku yang senantiasa membacakan mu dongeng...
Dan dikala fajar aku yang senantiasa dengan senang hati bagungkan tidur mu...
Dan maaf jika selama diriku bersama mu aku selalu memaksa dirimu tuk dengarkan cerita-cerita Ku..
Walau suara ku tak seindah penyanyi tapi terima kasih Dirimu senantiasa mendengarkannya..

Cinta terima kasih atas rasa kasih mu..
Terima kasih telah mengajarkan aku berfikir positif,,
Terima kasih telah mengajarkan aku untuk berani.

Aku selalu belajar dari kepribadiaan mu yang ceria.
Karna aku pun sekarang ingin seperti mu...
Ceria dan semngaaaad meniti hidup.

Akan ku pulihkan perih ini..
Akan ku tata kembali hati ini, kelak esok kebahagiaan bersama kita walau kita tak mesti bersama..

Terima kasih cinta...
read more...

8 Nasehat Hati

“Jagalah olehmu delapan kalimat, nicaya Allah akan menjagamu:

1. Bila engkau sedang sholat, jagalah hatimu.

2. Bila engkau sedang berada di rumah orang lain, jagalah matamu.

3. Jika engkau berada di tengah umat manusia, jagalah lidahmu.

4. Jika engkau berada di meja perjamuan, jagalah perutmu.

5, 6, 7, dan 8 adalah, ingatlah akan dua hal dan lupakan dua hal lainnya... Adapun dua hal yang kita ingat adalah mengingat Allah dan kematian.... Sedangkan dua hal yang kita lupakan ialah melupakan kebaikanmu kepada orang lain dan keburukan orang lain kepadamu”

~ ~ ~

Wallahu a’lam
read more...

Nasehat yang Baik dari Ibu Yang bijak

Ada nasehat yang sangat dalam, yang diambil dari wanita-wanita arab. Nasehat itu adalah nasehat Umamah binti Harits kepada putrinya, Ummu Iyas binti Auf, pada malam pernikahannya. Diantara nasehat-nasehatnya adalah :

"Putriku, sesungguhnya engkau telah memisahkan diri dari "lingkungan" yang darinya engkau keluar. Engkau telah meninggalkan kehidupan yang darinya engkau berkembang. Seandainya seorang perempuan tidak membutuhkan seorang suami, karena kecukupan dari orangtuanya dan kebutuhan orang tua yang sangat pada anaknya, maka engkau menjadi orang yang sangat tidak membutuhkan suami. Namun wanita diciptakan untuk laki-laki dan baginya laki-laki tercipta."

Nasehat yang pertama dan yang kedua adalah : Engkau harus rendah hati dengan senantiasa bersikap menerima dan, selalu mendengarkan dan taat kepadanya.

Nasehat yang ketiga dan yang keempat adalah : Hendaklah engkau menjaga kebersihan sesuatu yang kepadanya hidung dan mata suami tertuju. Jangan sampai ia melihat kejelekan ada pada dirimu, dan jangan sampai ia menciummu kecuali engkau dalam keadaan wangi.

Nasehat yang kelima dan keenam adalah : Hendaknya engkau selalu siapkan waktu tidur dan makan baginya. Karena kelaparan akan membuatnya garang dan kekurangan tidur akan membuatnya mudah marah.

Nasehat yang ketujuh dan kedelapan : Hendaklah engkau menjaga hartanya, memelihara kehormatan dan putra-putrinya. Dapat mengurus harta adalah sebuah perhitungan yang baik dan dapat mengurus anak adalah kemampuan mengatur yang baik.

Nasehat kesembilan dan kesepuluh : Janganlah engkau melanggar perintahnya. Janganlah engkau melanggar perintahnya, Janganlah engkau menyebarkan rahasianya. Jika engkau menentang perintahnya, maka membuat hatinya dongkol. Jika engkau menyebarkan rahasianya, maka engkau tidak bisa menjaga kehormatannya.

Kemudian hendaklah engkau tidak tampak senang di hadapannya mana kala ia sedih. Tidak pula engkau bersedih ketika ia dalam keadaan berbunga-bunga.
read more...

Nasehat perkawinan Untuk Yang single, mencari, dan telah terlaksana..^^

KETIKA AKAN MENIKAH Janganlah mencari isteri, tp carilah ibu bg anak-anak kita Janganlah mencari suami, tp carilah ayah bg anak-anak kita.

KETIKA MELAMAR Anda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis, tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si gadis.

KETIKA AKAD NIKAH Anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan Allah

KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN Catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoa’kan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan do’a mereka.

SEJAK MALAM PERTAMA Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat.

SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tp jg semak belukar yg penuh onak dan duri.

KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan

KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK. Cintailah isteri atau suami anda 100%

KETIKA TELAH MEMIKI ANAK. Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM MEMBAIK. Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri

KETIKA EKONOMI MEMBAIK Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita

KETIKA MENDIDIK ANAK Jangan pernah berpikir bahwa orang a akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita

KETIKA ANDA ADALAH SUAMI Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

KETIKA ANDA ADALAH ISTERI Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan. tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak ..

KETIKA ANAK BERMASALAH Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

KETIKA ADA PIL. Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

KETIKA ADA WIL Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS Gunakanlah formula 7 K 1 Ketaqwaan 2 Kasih sayang 3 Kesetiaan 4 Komunikasi dialogis 5 Keterbukaan 6 Kejujuran 7 Kesabaran Semoga…… … — Semoga diriku & dirimu termasuk hamba yang disayang oleh-Nya.."
read more...

BINGKISAN BUAT CALON ISTRI

Sebuah surat dari Sang Kekasih....(diambil dari Untaian Nasehat Penyejuk Hati)

Kepada Calon Istriku...

Assalammu'alaikum Wr. Wb....

Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care... Allah selalu bersama kita.

Calon Istriku...
Masihkah menungguku.. .? Hm... menunggu, menanti atau whateverlah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?! Menunggu... hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang 'istimewa'. Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa. Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu. Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat.

Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan- Nya, melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu, atau sekadar merenungi kembali hal yang telah terlewati. Eits, bukan berarti melamun sampai angong alias ngayal dengan pikiran kosong. Karena itu justru berbahaya, bisa mengundang makhluk dari 'dunia lain' masuk ke jiwa.

Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu. Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih.

Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif. Mumpung waktu kita masih banyak luang. Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga. Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak. Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak.

Karenanya wahai bidadari dunia...
Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang. Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda. Tapi persoalan yang mendera bangsa ini kian banyak dan kian rumit. Begitu banyak anak tak berdosa yang harus menderita karena busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber. Belum lagi satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa negeri ini 'sarang tikus'.

Ditambah lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini. Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit. Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan. Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik. Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri.

Calon Istriku...
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu. Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang. Karena jalan ini masih panjang. Banyak hal yang menghadang. Hatiku pun melagu dalam nada angan. Seolah sedetik tiada tersisakan. Resah hati tak mampu kuhindarkan. Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan. Karang asaku tiada ' kan terkikis dari panjang jalan perjuangan hanya karena sebuah kegelisahan. Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan. Keputusan besar untuk datang kepadamu.

Calon Istriku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu. Percayalah padaNYA, Yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir. Yakinlah saat itu pasti ' kan tiba.

Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu. Karena kecantikan hati dan iman yang dicari. Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu. Karena aura keimananlah yang utama. Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga. Merasuk dan menembus relung jiwa.

Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan. Hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil. Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup. Pasrahkan inginmu sedalam kalbu pada tahajjud malammu. Bariskan harapmu sepenuh rindumu pada istikharah di shalat malammu. Pulanglah padaNYA, ke dalam pelukanNYA. Jika memang kau tak sempat bertemu diriku, sungguh itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci. Dan kau terpilih menjadi ainul mardhiyah di jannahNYA.

Calon Istriku...
Skenario Allah adalah skenario terbaik. Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita. Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya. Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita.

Calon istriku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah ' kan menjelang jua. Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan. Apa kabarkah kau di sana ? Lelahkah kau menungguku berkelana, lelahkah menungguku kau di sana ? Bisa bertahankah kau di sana , tetap bertahanlah kau di sana . Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu. Bila waktu itu telah tiba, kenakanlah mahkota itu, kenakanlah gaun indah itu. Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...

Calon istriku...
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir. Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera, kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang. Cinta membuat hati terasa terpotong-potong. Jika di sana ada bintang yang menghilang, mataku berpendar mencari bintang yang datang. Bila memang kau pilihkan aku tunggu sampai aku datang.

Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat. Dan mendo'akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik dari-Nya. Aku tak pernah berharap kau ' kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini. Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup. Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini. Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau 'tuk dikagumi. Akulah orang yang ' kan selalu mengagumi, mengawasimu, menjagamu dan mencintaimu.

Calon Istriku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu. Dan tetaplah berharap, terus berharap. Berharap aku ' kan segera datang. Jangan pernah berhenti berharap. Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup.

Bila kau jadi istriku kelak, jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu. Tunjukkan padaku kau ' kan selalu mencintaiku. Hanya engkau yang aku harap. Telah lama kuharap hadirmu di sini. Meski sulit harus kudapatkan. Jika tidak kudapat di dunia, ' kan kukejar sang ainul mardhiyah yang menanti di syurga.

Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat, aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu. Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku, pelarian perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku. Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti apa yang akan ku hadapi dan apa yang harus kucari dalam hidup.

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini untuk dirimu yang selalu bijaksana. Aku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu yang selalu mempesona. Memahamiku dan mencintaiku apa adanya. Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku. Semoga...

Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu
Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu
Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti
Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati
Begitu indah kau tercipta bagi Adam
Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa
Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki
Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki
(Dewi Khayalan - Daun Band)

Ya Allah... ringankanlah, kerinduan yang mendera. Kupanjatkan sepotong doa setiap waktu, karena keinginan yang menyeruak di dalam diriku.
Ya Allah... ampuni segala kesilafan hamba yang hina ini ringankan langkah kami. Beri kami kekuatan dan kemampuan tuk melengkapkan setengah dien ini, mengikuti sunnah RasulMu jangan biarkan hati-hati kami terus berkelana tak perpenghujung yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan yang telah Engkau berikan.

Wassalamu'alaikum.

Penuh Cinta Selalu Untuk Selamanya,
read more...

Kenikmatan dan Keindahan dalam Kesederhanaan

Ada keindahan dalam hal2 yang sederhana.

Tadi ada seekor cicak yang sedang kasmaran dan mengejar betinanya, ada daun kuning jatuh dari pohon besar, ada pula segelas air putih yang nikmat sekali.

Kita hanya puas pada kesuksesan besar, keberhasilan yang hingar bingar, keuntungan yang berlimpah. Tapi pernahkah kita menikmati keindahan pada hal2 yang sederhana.

Enaknya bakso tempat SMA kita dulu, murah, gurih, nikmat, dan penuh keceriaan. Makanan ter enak adalah makanan dekat sekolah kita dulu, terutama bakso, dan juga, ada nostalgia disana.

Indahnya matahari pagi, sedapnya bau tanah yang terguyur hujan, indahnya tawa para pedagang asongan. Lucunya anak2 kecil di kebon binatang, walaupun bau tahi gajah menyenggrang hidung. Gembiranya pembantu yang mau pulang lebaran ketika kita beri baju bekas kita. Adakah hal2 kecil ini membuat anda bahagia? Apakah "inner joy" anda bersorak sorai, ataukah sudah tidak ada lagi "keceriaan nurani" ini dalam kehidupan anda?

Kehidupan bukanlah hanya berisi sederetan rekor kesuksesan dan tonggak tonggak sejarah yang kita taklukkan, tetapi juga berisi rentetan kesederhanaan yang indah dan penuh arti.

Bulan lalu saya ke Selecta, sebuah tempat wisata yang sudah 28 tahun tidak pernah saya kunjungi di kota Batu, Malang, Jawa Timur, dan kembali banyak kenangan indah ketika SMA dulu... Ada kenangan, ada kegembiraan rakyat, ada kesederhanaan yang menawan, masih.

Kenikmatan itu murah, dan mudah, kalau kita tahu bagaimana cara menikmati hidup ini. Kita tidak perlu tersandera oleh dogma kehidupan yang harus mendewakan sukses, jabatan, dan materi. Tapi merasakan rasa indah dalam kesederhanaan yang ada.

Mungkin telah terjadi tujuh puluh dua hal kecil yang indah yang anda lalui hari ini, tetapi mata anda tertutup pada satu proyek yang tidak juga goal itu... Mengapa tidak mencoba mebuka mata kita? Kita bagaikan orang yang berada didalam bus yang melewati jalan2 yang luar biasa indah pemandangannya, tetapi kita tutup gorden penutup jendela bus, sehingga apapun tidak terlihat dari dalam.

Kesedihan dan kegagalan pun merupakan sebagian dari perjalanan kehidupan yang dapat kita imani, dan amini. Biarkan kesedihan itu hinggap sebentar dihati, tapi janga biarkan ia berlama lama disana. Kembalilah melihat keindahan dan kenikmatan kecil yang dapat anda syukuri.

Rasakan apapun yang anda lalui, karena hidup ini cuma perjalanan saja. Dan bagaimana kita memilih cara kita memandang hidup ini, adalah hak kita sendiri. Cobalah menikmati kesederhanaan keindahan itu dan menjalani dengan penuh ras..
read more...

Bukan pada hati ku tapi Pada Mu

Oh God … what can I do …
should I keep this love
to someone who has teased this heart
or should I disclose my heart

Duhai penunjuk jalan di kala hati tak tentu arah
Wahai cahaya terang di saat tiba kegelapan
bentangkan jalan pancarkan cahaya pada mata dan ruang hatiku
labuhkan perahu layar penuh ombak dan badai di dermaga keridloaan Mu

Oh God … what can I do …
should I keep this love to someone who has teased this heart
or should I disclose my heart
I was in a confusion

ya Allahu yaa Rohmaan
Inni Audzubika Minal Hammi Wal Hazan
ya Allahu yaa rohiim irhamna
wa Inni asalukal qolbun salimun salaman

Aku mengerti bahwa rasa ini bukan sekedar lintasan
Aku mengerti bukan lagi permainan..
Aku lebih mengerti rasa sakit itu bagaimana ?
Aku mengerti tapi aku tak bisa tanpa petujuk Mu..

once again
Oh God … what can I do …
should I keep this love to someone who has teased this heart
or should I disclose my heart

but …
a hope in my heart
I want to meet her
in one day one heart to be forever

Bila tlah kau catatkan dia akan jadi milikku
Satukanlah hatiku dan hatinya
Titipkanlah kepada kami bahagia yang abadi
Melayari hidup ini dengan ridlomu ilahi

Namun bila tlah kau takdirkan dia bukanlah milikku
Bawa jauh dia dari pandanganku.
Lenyapkanlah kebahagiaan saat dia disisihku
Dan pelihara diriku dari kecewa hatiku.

Tenangkanlah hatiku dengan lembut cintamu
Dengan kasih sayangmu.
Agar ku merasakan indahnya karuniamu
Yang kau anugerahkan untukku.

Janganlah kau biarkan aku hidup sendirian
Membawaku di kegelapan dunia.
Maka berikanlah diriku pasangan yang beriman
Agar aku dan dia dapat Setia tuk menyembahmu.

By : ZaHrahny
read more...

<< Aku Hanyalah Wanita Biasa >>

Lama ku sendiri..
Menghabiskan waktu dengan keadaan yang membuat aku merasa hampa
jatuh... dan terjatuh dalam kisah yang tak seindah pelangi disore hari.

Ku coba berdiri dengan jiwa lantang berkata ''Aku Pasti Bisa''
Dengan perjalanan waktu berputar aku mencoba bisa untuk mengikhlaskan semuanya.

Siap menerjang badai dan tak kan ku biarkan tetes-tetes itu terjatuh lagi.

Ku coba tersenyum dengan hati yg memulih
Ku coba semangat dengan cahaya yg tersisah
Tanpa ku sadari kehadiran itu datang membawa bercak-bercak rasa yg tak aku duga.

Inilah aku dengan kekurangan yg ada
Tak seindah bintang dikala malam
Tak secerah langit disore hari dan
Tak sehebat matahari dikala siang

Aku bukanlah mutiara yang bersinar dengan kilaunya...
Aku bukanlah air dengan jerninya...

Tapi

Aku Hanyalah rumput yang tumbuh dijalan, yang terkadang terinjak oleh kaki-kaki manusia yang bertatah.
Aku rumput hijau yg tumbuh dikala air membasahi dengan embun-embun pagi.

Tapi aku bukanlah rumput jalar yang tumbuh diantara ranting tanpa permisi
Memuja dewa dengan mengemis dan meminta' belas kasih.

Aku hanyalah manusia yang merasa sendiri..

Dan kini aku pun kembali sendiri
setelah rasa yang datang tanpa aku sadari.

Pergi dari cangkang yang memberi aku harapan untuk memasukinya
Tapi aku terlalu berlebih dengan pintu yang dibuka
Sampai aku tak sadar cangkang itu telah ditempati mutiara yg indah dg kilaunya..

Dan aku mutiara yang redup hanya bisa melihat dari kejauhan
Mendo'akan Kedamaian diantara keduanya..


Lagi-lagi aku terjatuh dan mencoba berdiri
Dan kali ini aku katakan sekali lagi ''Aku Pasti Bisa''

Tuhan Ku Maha kasih tak kan membiarkan Aku terjatuh untuk kesekian kali
Dia ciptakan Aku sebagai tulang rusuk Adam
Dan aku yakin pula Adam akan mencari tulang rusuknya yang hilang...

Disinilah Aku menanti kedatangannya..
Berharap Dia membawa seuntai Kasih yang tuluz berisikan Iman dan TaQwa Kepada Tuhan Nya...

(^_^)

''Aku Hanya Wanita Biasa''
read more...

11 Agustus 2010

BELAJAR DARI RAYAP


Anda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya.

Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja.

Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:

Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.

Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya.

Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal.

Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. "Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama?" Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.

Hikmah kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw.

Mudah-mudahan, melalui gemblengan bulan Ramadhan ini, kita semua kembali ke fitrah kita (idul fitri) serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan demikian kita bisa mengembalikan potensi kita yang sebenarnya, baik untuk meraih sukses dunia maupun akhirat. Amin


read more...
 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Scrapping elementos: Deliciouscraps©